Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2014 merupakan peringatan emas HKN yang ke-50, hal ini menujukkan telah setengah abad perjalanan pembangunan kesehatan bangsa Indonesia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan berbagai macam acara, diantaranya lomba Balita Indonesia, lomba Kader Kesehatan, Kader Kesehatan Remaja, Lomba Puskesmas Berprestasi, Penyemprotan Nyamuk (Malaria), Pelayanan Kesehatan dan Acara Jalan santai.
Puncak peringatan yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2014 ini bertema “Indonesia Cinta Sehat” dan sub temanya adalah “Sehat Bangsaku Sehat Negeriku” makna yang terkandung didalamnya yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa menjaga diri tetap sehat adalah jauh lebih baik daripada mencari pengobatan saat keadaan penyakit sudah berkembang, selanjutnya diharapkan dapat membangkitkan komitmen masyarakat Indonesia agar mengedepankan semangat Preventif, Promotif dalam mewujudkan bangsa yang sehat. Hidup sehat adalah pilihan, tetapi pelaksanaanya sangat dipengaruhi oleh keluarga, pengaruh sosial, dan lingkungan.
Peringatan HKN Ke-50 merupakan momentum yang tepat untuk menyuarakan kepada masyarakat Kabupaten Buleleng agar bangkit dan mulai meninggalkan upaya kesehatan yang bersifat kuratif menuju upaya kesehatan yang lebih didominasi semangat preventif dan promotif. Oleh karena itu dukungan dari seluruh komponen masyarakat sangat diperlukan dalam rangka mewujudnyatakan semangat paradigma sehat ini.
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Buleleng saat ini telah menunjukkan kemajuan yang cukup berarti, hal ini tercermin dari tercapainya indikator utama pembangunan kesehatan yaitu angka kematian bayi 3,8 per 1.000 Kelahiran hidup (KH) dari 23 per 1.000 KH yang ditargetkan, angka kematian ibu 80,13 per 100.000 KH dari 102 per 100.000 KH, angka kematian balita 4 per 1.000 kelahiran hidup yang ditargetkan.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur kesehatan juga sudah semakin membaik diantaranya dari 20 Puskesmas yang ada sebanyak 19 Puskesmas sudah direhabilitasi, pengembangan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap sebanyak 4 Unit, Puskesmas UGD 24 Jam sebanyak 3 Unit dan pembentukan Buleleng Emergency Service (BES) dengan 26 jaringan yang tersebar di 20 Puskesmas dan Rumah Sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Pemenuhan sarana prasarana kesehatan sudah semakin lengkap diantaranya alat kesehatan, kendaraan operasional dan sarana kesehatan lainnya.
Dari segi pembiayaan kesehatan, dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan di tahun 2014 belanja langsung Dinas kesehatan dan Puskesmas sebesar Rp. 51.664.000.000.- sedangkan di tahun 2012 hanya Rp. 12.596.0000.000,-
Demikian juga untuk ketersediaan tenaga kesehatan kita telah upayakan melalui pengangkatan CPNS dan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
Pembangunan kesehatan yang telah kita laksanakan dan kita capai kedepannya harus tetap dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, perkembangan pola penyakit dan perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Pemenuhan kubutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau menjadi hal yang terpenting dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Buleleng. Untuk itu pada kesempatan ini saya menghimbau pada petugas kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan agar tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan sedapat mungkin memenuhi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Untuk mendapatkan hasil pembangunan kesehatan yang lebih baik, kegiatan tidak cukup hanya dilakukan oleh jajaran kesehatan saja, namun harus ada peran serta dari sektor terkait lainnya baik dari pemerintah maupun swasta serta masyarakat dan keluarga yang secara bersama-sama bersinergi satu dengan yang lainnya sesuai fungsi dan peran masing-masing sehingga timbul kekuatan yang besar dalam menyelesaikan persoalan – persoalan kesehatan di Kabupaten Buleleng.
Kepada Jajaran kesehatan saya harapkan kesempatan yang baik ini hendaknya secara bersama memaknai bahwa dengan Hari Kesehatan Nasional ini kita sebagai tenaga kesehatan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat bekerja secara sendiri-sendiri, harus bersama dalam satu tim sehingga hasil dapat dicapai sesuai yang kita inginkan.