Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan secara global dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Laboratorium tuberkulosis merupakan bagian dari pelayanan laboratorium kesehatan yang berperan dalam penegakan diagnosis, pemantauan keberhasilan pengobatan, serta penetapan hasil akhir pengobatan TBC. Pengelolaan jejaring laboratorium penting untuk menjamin kualitas pemeriksaan laboratorium TBC. Sampai saat ini, kebutuhan pemeriksaan laboratorium bagi terduga TBC dan TBC RO belum sebanding dengan jumlah laboratorium yang tersedia, baik untuk pemeriksaan TCM, biakan dan uji kepekaan TBC, sehingga fungsi rujukan laboratorium TBC harus tertata dengan baik untuk menjamin akses dan mutu dalam pelayanan laboratorium TBC.
Dalam mendukung upaya ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Buleleng, Dinas Kesehatan melalui Bidang P2P melaksanakan Rapat Koordinasi Jejaring Laboratorium Diseminan Sistem Transportasi Spesimen TBC ynag berlangsung pada Selasa (13/08) di Banyualit Resort Lovina. Acara yang dibuka oleh Kepala Bidang P2P dr. Gede Suaryawan MPH ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas, Petugas TBC dan Petugas Lab yang bertugas seluruh Puskesmas di Buleleng, dan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta di Kabupaten Buleleng serta Tim TBC Dinas Kesehatan Kab. Buleleng. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini kualitas pelayanan laboratorium sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat