Epidemi HIV sangat berpengaruh pada meningkatnya kasus TB, penanggulangan TB tidak akan berhasil tanpa keberhasilan pengendalian HIV. Kolaborasi kedua program tersebut merupakan suatu keharusan agar mampu menanggulangi kedua infeksi tersebut secara efektif dan efisien. Salah satu pilar kegiatan kolaborasi TB-HIV adalah membentuk mekanisme kolaborasi, dimana salah satu point kegiatannya adalah melakkan joint planning atau perencanaan bersama kolaborasi TB-HIV. Hal ini didasari bahwa pelaksanaan kegiatan memerlukan perencanaan yang strategis dan disusun bersama agar kolaborasi dapat berjalan secara sistematis dan terpadu.
Kegiatan kolaborasi TB-HIV telah dilaksanakan oleh seluruh provinsi di Indonesia secara bertahap sejak tahun 2009 begitupula di Provinsi Bali. Dalam pelaksanaan kegiatan kolaborasi ini masih menghadapi tantangan dan hambatan, sehubungan dengan hal tersebut Selasa (30/11/2016) bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dilaksanakan pertemuan untuk memperkuat Pokja TB-HIV di Kabupaten Buleleng. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Kepala Bidang P3M-PL (dr. I Gede Suaryawan, MPH) dihadiri berbagai macam unsur antara lain :
1. RSUD Kabupaten Buleleng (Klinik DOTS, Bag. Pelayanan Medis dan Klinik Konseling Testing Sukarela)
2. Bagian Kesra Sekretariat Daerah Buleleng
3. Bidang Kesos Bappeda Buleleng
4. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial Kab. Buleleng
5. Seksi Keperawatan LP Kelas IIB Singaraja
6. Wasor TB Dinas Kesehatan Kab. Buleleng
7. Pengelola program HIV Dinas Kesehatan Kab. Buleleng
8. IDI Cabang Buleleng
9. PPTI Cabang Buleleng
10. KPA Kabupaten Buleleng
Dengan diadakan pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi, serta memberikan solusi dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi sehingga pada akhirnya dapat melakukan pengendalian terhadap kjedua infeksi tersebut secara efektif dan efisien.
Download disini