Epidemi HIV sangat berpengaruh pada meningkatnya kasus TB, penanggulangan TB tidak akan berhasil tanpa keberhasilan pengendalian HIV. Kolaborasi kedua program tersebut merupakan suatu keharusan agar mampu menanggulangi kedua infeksi tersebut secara efektif dan efesien. Salah satu pilar kegiatan kolaborasi TB-HIV adalah membentuk dan memperkuat mekanisme kolaborasi, dimana salah satu point kegiatannya adalah melakukan joint planning atau perencanaan bersama kolaborasi TB-HIV.
Kegiatan Kolaborasi TB-HIV telah dilaksanakan di Indonesia secara bertahap sejak tahun 2009. Dalam pelaksanaan kegiatan kolaborasi TB-HIV masih menghadapi tantangan dan hambatan. Untuk itu pada Selasa (28/08/2018) dilaksanakan kegiatan pertemuan untuk memperkuat Pokja Kolaborasi TB-HIV di Kabupaten Buleleng. Acara yang dibuka oleh asisten II Setda Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Kepala Bidang P2P (dr. Gede Suaryawan,MPH) dihadiri oleh anggota Pokja Kolaborasi TB-HIV yang terdiri dari berbagai instansi. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menanggulangi kasus TB-HIV dimasyarakat dengan efektif dan efisien.