Penyuluhan Diabetes Militus di Kampung Singaraja dan SMP N 2 Singaraja
Admin dinkes | 04 Agustus 2016 | 848 kali
Diabetes memang topik yang akan selalu hangat untuk dibahas. Karena saat ini serba instan maka semakin banyak kita temukan di sekitar kita para penderita Diabetes baru, bahkan yang masih muda pun sudah mengalami. Dan faktor resiko keturunan saat ini menjadi lebih diperberat karena kemudahan akses terhadap makanan junk food bisa ditemui dimana saja. Sehingga seseorang dimanjakan dengan makanan yang tidak sehat. Dan juga kurang diimbangi dengan aktifitas fisik yang dapat membakar kalori berlebih dalam tubuh.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diabetes, Puskesmas Buleleng I melaksanakan kegiatan penyuluhan di Kelurahan Kampung Singaraja pada Kamis (4/8/2016) dan di SMP N 2 Singaraja pada Jumat (5/8/2016) . Selain penyuluhan kesehatan dilaksanakan juga pemeriksaan kesehatan PTM (Penyakit Tidak Menular) diantaranya pengukuran TB,BB, IMT, LP, Tekanan Darah dan Gula Darah sewaktu.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala DM tipe II antara lain:
rasa haus yang berlebih,
buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
banyak makan,
penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.
Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnyahipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadaran, meracau dan kejang-kejang. Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi biasanya melibatkan pembuluh darah besar maupun kecil serta sistem saraf. Komplikasi dapat mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan rutin secara teratur.
Download disini