Melihat karakteristik luas wilayah Kabupaten Buleleng serta keterbatasan infrastruktur, sarana dan prsarana dan SDM kesehatan yang dimiliki, tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan kesehatan di Kabupaten Buleleng belum dapat berjalan dengan optimal.
Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah masih rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengakses sarana pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh komponen masyarakat baik dari segi jarak, waktu dan pembiayaan. Kondisi seperti ini menjadi tantangan kita bersama bukan hanya dalam penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai akan tetapi yang perlu juga mendapatkan perhatian adalah minimnya kemampuan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan
Melihat permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Buleleng memiliki komitmen yang tinggi dalam Pembangunan Kesehatan, hal ini telah diagendakan dalam RPJMD Pemerintah Kabupaten Buleleng dan sebagai program prioritas dalam pembangunan kesehatan yaitu Meningkatkan aksesibility masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang bermutu.
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang prima, cepat dan tanggap kepada masyarakat khususnya di bidang kegawatdaruratan medis di wilayah Kabupaten Buleleng, maka dibentuklah sistem penanggulangan kegawat daruratan terpadu / Buleleng Emergency Service yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengahadapi masalah kegawat daruratan yang didukung dengan sistem komunikasi dan transportasi yang
Secara teknis komponen pendukung BES meliputi Jaringan komunikasi berupa handy talk /telepon, sarana pelayanan kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas) dan alat transportasi (Mobil Ambulance/Rujukan) yang persyaratan kendaraan (suspensi lunak ) dilengkapi dengan ketersedian kru dan peralatan, ditunjang infrastruktur jalan raya yg baik dan bebas hambatan (program lintas sektor) serta digunakan untuk evakuasi jarak dekat diharapkan waktu panggil maks 10 menit dan perjalanan maksimum 2 jam.