Salah satu strategi utama perbaikan gizi Balita adalah perbaikan pola asuh dan pemberian makan bayi dan anak yang menekankan pada pemberian ASI Eksklusif kepada bayi 0-6 bulan, diteruskan dengan pemberian makanan pendamping ASI bergizi dan tepat waktu.
“Pada tahun 2014 cakupan bayi 0-6 bulan yang disusui secara eksklusif di Kabupaten Buleleng baru mencapai 70,6%”, demikian disebutkan oleh Putu Martha Ardana, Kepala Seksi Gizi Bidang Binkesga Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Berbagai faktor dan alasan mendasari kegagalan ibu dalam pemberian ASI ekslkusif selama 6 bulan, salah satunya adalah bayi tidak disusui dengan segera setelah lahir.
Dengan demikian, untuk meningkatkan penggunaan ASI eksklusif perlu diperkenalkan konsep Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terutama bagi kalangan tenaga kesehatan di Puskesmas Buleleng I seperti Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), Bidan Desa di 16 Desa, Kader Posyandu Kelurahan Kampung Anyar, Kendran, Sari Mekar, Banyuasri, Kaliuntu berikut juga Lintas Sektor terkait seperti Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng, dll. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng pada tanggal 8 Juni 2015.
Melakukan IMD berarti membantu mengawasi kasus permasalahan setelah melahirkan sebagai salah satu penyebab terbanyak kematian Ibu. ASI Eksklusif dapat mencegah timbulnya Kanker Payudara dan Ovarium.