Menanggapi beredarnya isu vaksin palsu yang berkembang akhir-akhir ini di Bali. Pada Hari Rabu, 13 Juli 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng melalui Bidang P3M dan PL mengadakan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pelayanan kesehatan wilayah Kabupaten Buleleng seperti Apotek, rumah sakit swasta, dokter praktek swasta dan bidan praktek mandiri. Tujuan dari sidak ini adalah untuk memastikan legalitas peredaran dan pengadaan vaksin di pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan prosedur sehingga aman untuk digunakan.
Sebagai Pimpinan Tim Inspeksi yaitu Kepala Bidang P3M – PL (dr. Gede Suaryawan, MPH) mengatakan pihaknya mengecek keaslian vaksin yang ada di apotek, rumah sakit dan bidan atau dokter praktek swasta, hal ini merupakan langkah antisipasi mengingat beredarnya vaksin palsu di Jakarta. Adapun hasil dari inspeksi mendadak vaksin palsu adalah sebagai berikut :
- Untuk pemeriksaan di salah satu Apotek, di menyediakan vaksin rutin untuk bayi tetapi hanya VAR dan ATS
- Untuk pemeriksaan di salah satu RS Swasta, vaksin telah tersimpan khusus di lemari pendingin khusus penyimpanan vaksin dengan suhu 5°C.
- Untuk Bidan Praktek Swasta ditemukan vaksin masih tersimpan di lemari es rumah tangga, disarankan agar vaksin disimpan pada lemari es khusus tempat penyimpanan vaksin dengan suhu 2°- 8°C
- Hasil pemeriksaan pada salah satu dokter praktek swasta, yang merupakan dokter spesialis anak, diketaui bahwa vaksin yang digunakan diperoleh dari Puskesmas dan untuk penyimpanannya sudah sesuai dengan prosedur.
Meskipun tidak ditemukan vaksin palsu dalam melakukan penyimpanan vaksin, masih ada yang tidak sesuai dengan standar yang ada. “Vaksin dalam kemasan botol harus disimpan di cool box khusus dengan suhu 2 sampai 8 derajat, untuk menjaga kualitas vaksin. Oleh karena itu pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng menyarankan untuk menyiapkan tempat penyimpanan yang layak dan sesuai standar medis”, tambahnya.
Download disini