(0362) 21789
dinkes@bulelengkab.go.id
Dinas Kesehatan

Buleleng Berupaya Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Diseminasi Audit Maternal Perinatal Digelar!

Admin dinkes | 28 Mei 2025 | 183 kali

Rabu (28/5), Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Buleleng, diseminasi hasil audit kematian ibu dan bayi atau Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) dilaksanakan di Lovina Haven Boutique Resort pada Rabu, 28 Mei 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator dari 20 Puskesmas, serta perwakilan dari RSUD Kabupaten Buleleng, RSKU, RSUD Tangguwisia, dan RSUD KDH.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil audit Komite AMPSR (Audit Maternal Perinatal Surveilans Respon) Kabupaten Buleleng kepada pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Buleleng.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Nyoman Budiastawan, secara resmi membuka acara sekaligus bertindak sebagai narasumber. Beliau menyampaikan materi mengenai Diseminasi Hasil Audit Kematian Ibu dan Bayi Maternal Perinatal Death Notification.

Selain itu, turut hadir narasumber lain yaitu dr. Komang Hendra Prasetiawan, Sp.OG., M.Biomed dari POGI Bali, yang membawakan materi "Tatalaksana Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Tata Kelola Rujukan". Narasumber dari BPJS Kesehatan Cabang Singaraja, I P. Erika A. Putra, juga turut memberikan paparan mengenai "Maternal Perinatal Program Jaminan Kesehatan Nasional".

Dari jumlah kasus kematian maternal di tahun 2025, dua kasus telah dilakukan pengkajian, termasuk kematian berdasarkan alamat KTP. Salah satu dugaan penyebab kematian adalah syok hipovolemik ec ruptur uteri, dengan faktor penyumbang kehamilan post date, tidak melakukan ANC di trimester I, serta pasien yang tidak mematuhi anjuran Puskesmas untuk dirujuk.

Rekomendasi yang dihasilkan dari audit ini antara lain adalah memberikan tindakan tegas kepada pemberi layanan di luar kewenangan dan SOP, perbaikan sistem monitoring tatalaksana awal kegawatdaruratan di rumah sakit, memprioritaskan RSUD Buleleng untuk pendampingan PONEK dari RSUP Prof. Ngoerah, serta memperkuat sistem rujukan melalui WAG.

Sebagai tindak lanjut, pembinaan dan pendampingan ke Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2025.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang difasilitasi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). FGD ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk membahas secara mendalam berbagai temuan dan rekomendasi, serta merumuskan langkah-langkah strategis yang lebih konkret untuk implementasi di lapangan.