Buleleng masih memiliki beban
masalah Kesehatan dalam hal tingginya kematian ibu dan bayi baru
lahir.Penurunan Angka Kematian ibu (AKI) sesuai RPJMN dari 230 per 100.000 KH
(2020) menjadi 217 per 100.000 KH (2021) masih belum mencapai pada kondisi yang
diinginkan begitu juga dengan angka kematian neonatal dari 12.9 per 1000
KH (2020) menjadi 12.2 per 1000 KH (2021),di Kabupaten Buleleng Pada Tahun 2021
Angka kematian ibu mencapai 245,5 per 100.000 KH sedangkan Angka Kematian
Neonatal berada diangka 6.82 per 1000 KH
Salah satu strategi intervensi
dalam upaya penurunan AKI dan AKB antara lain melalui peningkatan kualitas
Pelayanan Kesehatan ibu dan anak di fasilitas pelayanan Kesehatan di
tingkat pertama yaitu Puskesmas. Pentingnya Peran Puskesmas diharapkan
memberikan dampak positif dalam mencegah terjadinya kesakitan maupun kematian
pada ibu,bayi dan balita
Salah satu kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam rangka Pendampingan SpOG yaitu mendekatkan pelayanan
kesehatan oleh dokter ahli kepada masyarakat, sehingga bisa memonitoring
mengenai kondisi ibu dan janin yang dikandungnya, mengetahui perkembangan
kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, juga penyakit atau
kelainan pada kandungan dan diharapkan bisa dilakukan penanganan secara dini.
Pendampingan SpOG ini dilaksanakan di 20 Puskesmas yang merupakan Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.
Pada Kamis (09/03/2023) Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng melakukan kunjungan ANC
(Antenatal Care) bersama dokter spesialistik dan pendampingan pemanfaatan USG
kepada dokter umum dengan dokter pendamping dr. Heri Darmawan,SpOG di Puskesmas Tejakula II. Melalui pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu sesuai dengan standar dan deteksi dini faktor risiko kesehatan
ibu.
Salam SEHAT
(Santun, Empati, Handal, Adil, Tanggungjawab)