Senin (22/12), Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. Sucipto, S.Ked., M.A.P., menghadiri secara
langsung Peresmian Pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun
Bali Era Baru 2025–2125 yang diselenggarakan di Gedung Ksiranawan, Taman Budaya
Art Centre Denpasar.
Acara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan dihadiri oleh seluruh Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Bali, serta jajaran pimpinan perangkat daerah. Dalam arahannya, Gubernur Bali menyampaikan bahwa Haluan Pembangunan Bali Masa Depan berlandaskan Pancasila, filosofi lokal Tri Hita Karana, serta Sad Kerthi sebagai upaya penyucian enam sumber kehidupan. Haluan ini mengusung visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, yang bertujuan menjaga kesucian dan keharmonisan alam, manusia, dan budaya Bali secara berkelanjutan.
Haluan Pembangunan ini
bertujuan mewujudkan Bali Era Baru yang suci, tertib, damai, sejahtera, dan
makmur secara material maupun spiritual. Selain itu, dokumen ini juga diarahkan
untuk mencapai kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian budaya
(Trisakti), serta membangun sumber daya manusia Bali yang unggul.
Prinsip pengelolaan
pembangunan Bali ke depan mengusung konsep “Satu Pulau, Satu Pola, Satu Tata
Kelola”, di mana Gubernur memiliki kewenangan mengoordinasikan perencanaan
pembangunan lintas kabupaten/kota. Seluruh kepala daerah diwajibkan menjabarkan
haluan ini ke dalam dokumen perencanaan daerah, seperti RPJPD, RPJMD, dan RKP.
Pada kesempatan tersebut
juga dipaparkan lima pilar arah kebijakan dan program pembangunan periode
2025–2030, meliputi:
1. Pelestarian
Alam Bali, melalui pengendalian abrasi dan alih fungsi lahan, mitigasi bencana,
pelestarian ekosistem, serta pemanfaatan energi bersih dan transportasi
listrik.
2. Peningkatan
Kualitas Manusia Bali, mencakup penyediaan udara dan air bersih, kedaulatan
pangan organik, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan berbasis kearifan
lokal, serta penguasaan IPTEK dan ekonomi kreatif.
3. Penguatan
Kebudayaan Bali, melalui pemuliaan Desa Adat dan Subak, pelestarian bahasa dan
aksara Bali, serta pengembangan pariwisata budaya yang bermartabat.
4. Transformasi
Ekonomi, dengan pengembangan Ekonomi Kerthi Bali berbasis lokal dan hijau pada
enam sektor unggulan.
5. Infrastruktur
dan Konektivitas, melalui pembangunan infrastruktur terpadu, pusat pertumbuhan
ekonomi baru, serta percepatan kemandirian energi bersih menuju Net Zero
Emission 2045.
Di akhir acara, Haluan 100
Tahun Bali Era Baru ditegaskan sebagai pedoman jangka panjang dalam menjaga
kemuliaan Bali. Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat bersinergi,
solid, dan bergotong royong agar implementasinya berjalan optimal serta memberikan
manfaat nyata bagi generasi kini dan mendatang.