Jumat (03/05/2024), Dinas Kesehatan
Kabupaten Buleleng bersama Puskesmas Kubutambahan II melaksananakan Pembinaan dan Supervisi
dalam rangka Skrining Kesehatan Kerja dengan sasaran Kelompok Wanita Tani
Karunia Jati Desa Mengening yang bertempat di Balai pertemuan Kantor Perbekel Desa Mengening, Kec.
Kubutambahan. Pada kegiatan ini, diadakan
skrining kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan wajib yaitu BB, TB, IMT,
Lingkar Perut dan tekanan darah. Hal ini dilakukan sebagai deteksi dini untuk
mencegah timbulnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) pada masyarakat, seperti
hipertensi, diabetes mellitus (kencing manis), asam urat, obesitas, stroke,
gagal ginjal, kanker, dll. Sasaran dalam kegiatan ini yaitu kelompok tani yang
diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitasnya.
Petugas
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng melakukan edukasi kesehatan kerja kepada
anggota kelompok wanita tani terkait pencegahan potensi bahaya dan risiko di
sektor pertanian (Aspek Ergonomi, Fisik, Kimia, Biologi, Psikososial dan
Kecelakaan Kerja). Pada aspek ergonomi berkaitan dengan manual handling (aktivitas angkat dan angkut) yang perlu
diperhatikan dengan baik untuk menghindari/mencegah Low Back Pain (LBP) atau Nyeri Punggung Bawah (NPB). Aspek fisik,
dimana petani dapat menggunakan topi dan baju lengan panjang dan membawa
persediaan minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Petani juga harus
mewaspadai bahaya biologi misalnya cacing tambang, nyamuk, gigitan ular, dll.
Kewaspadaan penggunaan pestisida (aspek kimia). Pestisida adalah bahan aktif
yang sangat beracun dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan,
kulit dan mata. Petani harus menggunakan APD yang memadai, serta ketika
melakukan penyemprotan pestisida harus searah dengan angin sehingga tidak
mengenai tubuh.
Pada
kegiatan pembinaan ini juga disampaikan petunjuk Pembentukan Pos UKK. Pos UKK
merupakan wadah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dibentuk dari, oleh
dan untuk kelompok pekerja sektor informal. Pembentukan Pos UKK harus berasal
dari inisiatif kelompok pekerja sektor informal, contohnya petani. Kegiatan
pembentukan dapat dimulai dari survei mawas diri dan musyawarah masyarakat pekerja/desa
(MMP/MMD) bersama kepala desa.
Kegiatan
ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas para petani,
sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga.