Selasa (16/12), Dinas
Kesehatan Kabupaten Buleleng melalui Tim Surveilans melaksanakan kegiatan
pendampingan kepada RSIA Puri Bunda dalam rangka persiapan menjadi unit pelapor
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Kegiatan pendampingan ini
dilaksanakan dengan metode On the Job Training (OJT). Pendampingan
dilakukan sebagai bagian dari penguatan sistem surveilans penyakit dan
kewaspadaan dini di fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam kegiatan tersebut
disampaikan bahwa RSIA Puri Bunda secara resmi akan berstatus sebagai unit
pelapor SKDR mulai Minggu Epidemiologi ke-1 Tahun 2026.
Tahapan persiapan yang
dilakukan dalam pendampingan meliputi penyiapan akun akses SKDR berupa username
dan password, praktik cleaning data mentah (raw data),
praktik penginputan register individu, serta pengenalan website/aplikasi SKDR.
Selain itu, tim juga memberikan pendampingan praktik pemindahan data register
individu ke dalam sistem SKDR, praktik penginputan Indicator Based
Surveillance (IBS), Event Based Surveillance (EBS), serta verifikasi
alert.
Melalui pendampingan ini,
RSIA Puri Bunda dinyatakan telah siap untuk berperan sebagai unit pelapor SKDR.
Pihak rumah sakit juga menyampaikan komitmen untuk terlibat secara aktif dan
berkelanjutan dalam pelaksanaan surveilans serta pelaporan SKDR guna mendukung
upaya kewaspadaan dini dan respons terhadap potensi kejadian luar biasa di
Kabupaten Buleleng.
Kegiatan ini diharapkan dapat semakin memperkuat jejaring surveilans kesehatan dan meningkatkan kesiapsiagaan sistem kesehatan daerah dalam melindungi kesehatan masyarakat.