Bupati Buleleng, I Nyoman
Sutjidra, menghadiri langsung panen perdana ikan nila di kolam budidaya yang
terletak di pekarangan Kantor Perbekel (Pemerintah Desa) Baktiseraga, Kecamatan
Buleleng, Jumat (14/11). Kegiatan ini menandai kesuksesan inisiatif Bumdes
setempat dalam memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya ikan yang bernilai
ekonomi dan gizi tinggi.
Dalam sambutannya, Bupati
Sutjidra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inovasi yang dilakukan
oleh Pemdes Baktiseraga. “Langkah cerdas memanfaatkan pekarangan kantor untuk
budidaya ikan nila ini patut dicontoh. Saya mendorong desa-desa lain serta
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki lahan memadai untuk
mengikuti jejak ini. Selain mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi, ini
juga merupakan peluang ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” tegas Bupati
Sutjidra.
Beliau juga berkomitmen
penuh untuk mendukung pemasaran hasil budidaya. “Kami akan segera berkoordinasi
dengan PD Pasar dan OPD terkait lainnya untuk memastikan hasil panen seperti
ini memiliki nilai jual dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” janjinya.
Sebelumnya, Perbekel
Baktiseraga, Gusti Putu Armada, memaparkan alasan pemilihan ikan nila. “Kami
memilih budidaya ikan nila karena memiliki beberapa keunggulan, seperti
pertumbuhan yang cepat, nilai gizi yang tinggi, dan teknik budidaya yang
relatif mudah. Ini adalah upaya nyata kami untuk mendukung ketahanan pangan
lokal dan menyediakan sumber protein hewani yang terjangkau bagi warga,” jelas
Armada.
Kehadiran Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. Sucipto, S.Ked., M.A.P., dalam acara panen
ini semakin menegaskan pentingnya aspek gizi dan kesehatan dari inovasi
tersebut. Keikutsertaan beliau, bersama dengan pimpinan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) lainnya, menunjukkan dukungan lintas sektoral Pemerintah
Kabupaten Buleleng terhadap program yang selaras dengan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat melalui pangan bergizi.
Acara panen yang
berlangsung meriah ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi bukti
nyata sinergi antara pemerintah desa, Bumdes, dan Pemerintah Kabupaten dalam
menciptakan terobosan untuk kesejahteraan masyarakat, menjawab tantangan
ketahanan pangan, dan membuka pintu ekonomi baru di tingkat desa.