Selasa (18/07/2023) Dinas Kesehatan
Kabupaten Buleleng menggelar pertemuan dalam rangka Koordinasi Lintas Program
dan Lintas Sektor yang bertempat di Banyualit Resort and Spa, Lovina Singaraja.
Pertemuan tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Kesehatan (Nyoman
Budiastawan, S.KM,.M.AP) dengan mengundang lintas sektor dari BPJS
Ketenagakerjaan Provinsi Bali dirangkaikan dengan penandatangan PKS. Pada Rapat
ini, BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Bali mensosialisasikan mengenai Jaminan
Kecelakaan Kerja terkait dengan persyaratan peserta, prosedur
dan cakupan klaim asuransi.
Pertemuan ini dilanjutkan dengan pembahasan mengenai penerapan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Dinas Kesehatan. Berdasarkan aturan Permendagri 59 Tahun 2021 pasal 4 – 12, penerapan SPM
terdiri dari 4 tahapan yaitu pengumpuan data, perhitungan kebutuhan pemenuhan
pelayanan dasar, penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar dan pelaksanaan
pemenuhan pelayanan dasar. Dalam rakor dilakukan review terkait tahapan
penerapan SPM mulai dari tahap Pengumpulan Data yakni terkait databased
sasaran, barang/jasa, sarana prasarana dan sumber daya lain yang tersedia dan
yang masih dibutuhkan, Perhitungan kebutuhan, Penyusunan rencana, dan Pelaksanaan,
serta evaluasi terhadap capaian SPM kesehatan Kabupaten hingga semester I tahun
2023.
Berdasarkan hasil evaluasi sebagian besar
indikator SPM belum memenuhi target hingga semester I. Adapun indikator yang telah
mencapai target semester I yaitu pelayanan kesehatan ODGJ, sementara 11
indikator lainnya meliputi pelayanan kesehatan pada ibu hamil, bersalin, bayi
baru lahir, balita, usia pendidikan dasar, usia produktif, usia lanjut, penderita
hipertensi, penderita Diabetes Melitus, orang terduga TBC, dan pelayanan
kesehatan pada orang dengan risiko HIV/AIDS capaiannya masih di bawah target
semester I. Hal tersebut disebabkan data sasaran yang digunakan saat ini belum
terverifikasi dan tervalidasi, serta pencatatan dan pelaporan belum
terintegrasi. Adapun rencana tindak lanjut terhadap permasalahan tersebut yakni
review sk sasaran, perbaikan kualitas sumber data rujukan agar lebih mampu dilaksanakan
di lapangan, serta dukungan pemantauan capaian SPM dari Pencatatan dan Pelaporan data yang terintegrasi dan
tersistem dengan baik.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Dinas Kesehatan juga menekankan bahwa untuk meningkatkan capaian SPM, apabila memungkinkan pemberian layanan secara aktif dengan mendatangi sasaran secara langsung sasaran agar dapat lebih dioptimalkan. Hal tersebut dinilai lebih efektif dari pada hanya mengandalkan pelayanan secara pasif dengan menunggu kunjungan sasaran di puskesmas maupun jejaring/jaringannya. Selain itu kerjasama dan sinergi lintas program dan lintas sektor juga penting untuk diperkuat, mengingat setiap indikator SPM kesehatan merupakan suatu siklus yang saling berkaitan, serta pemenuhannya merupakan tanggung jawab bersama.
Turut hadir Kepala Bidang dan Kasubag
lingkup Dinas Kesehatan, Kepala UPTD Labkesmas dan UPTD Instalasi Farmasi,
Direktur RSUD Tangguwisia dan RSUD Giri emas, dan Kepala Puskesmas beserta
penanggung jawab SPM Puskesmas Se-Kab Buleleng.
Salam SEHAT (Santun, Empati, Handal, Adil, Tanggungjawab)