Rabu (19/06/2024), Dinas
Kesehatan Kabupaten Buleleng melalui Bidang P2 Program HIV melaksanakan
kegiatan Training Pre-Exposure Prophylaxis(PrEP)-Implementasion, dimana
pelatihan ini untuk petugas layanan yang baru akan melaksanakan program PrEP di
tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Unit IV Kantor Bupati Buleleng
selama 2 (dua) hari dari tanggal 19-20 Juni 2024 dengan peserta yg terdiri dari
1 orang dokter, 1 orang petugas pencatatan dan pelaporan, 1 orang petugas
farmasi dari 5 Puskesmas PDP HIV terpilih.
Faskes yang mengikuti
kegiatan ini yaitu Puskesmas Buleleng I, Buleleng III, Sukasada I, Sawan I dan
Seririt I serta 3 orang perwakilan dari masing-masing Komunitas diantaranya Yayasan
Gaya Dewata (Komunitas Penjangkau Kelompok Populasi Kunci Laki-laki Seks dengan
Laki-laki dan Trasgender), Yayasan Citra Usadha (Komunitas Penjangkau Pekerja
Seks Perempuan ), serta Yayasan Spirit Paramacita (Komunitas Pendamping ODHIV).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kapasitas SDM layanan kesehatan dan komunitas terkait tatalaksana
pemberian PrEP di layanan kesehatan dan komunitas.
Seperti yang telah
diketahui, Pengendalian infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
salah satu target pembangunan di Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 disebutkan bahwa target insidensi
infeksi baru HIV pada tahun 2024 adalah sebesar 0,18 per 1.000 penduduk, jauh
menurun dari target tahun 2018 sebesar 0,24 per 1.000 penduduk. Hal ini sejalan
dengan target global untuk mengakhiri epidemi HIV pada tahun 2030, yang dikenal
dengan Three Zero, yang mencakup Zero New Infections sebagai salah satu pilar
utamanya. Pencegahan infeksi baru HIV di Indonesia telah dilakukan dengan
berbagai cara.
Salah satu strategi yang
sudah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2015 adalah
penggunaan rejimen PrEP berbasis Tenofovir (TDF) yang mengandung Tenofovir
(TDF) oral sebagai salah satu alternatif yang harus ditawarkan sebagai pilihan
tambahan untuk orang yang berisiko besar terinfeksi HIV sebagai bagian dari
kombinasi pendekatan pencegahan HIV. PrEP adalah penggunaan obat antiretroviral
(ARV) sebelum terjadinya pajanan HIV oleh orang yang tidak terinfeksi HIV untuk
mencegah penularan HIV. Kelompok sasaran PrEP terdiri dari 6 kelompok diantaranya
LSL, WPS, Waria/Transgender, Penasun, Pasangan ODHIV dan Pasangan risiko
tinggi.