(0362) 21789
dinkes@bulelengkab.go.id
Dinas Kesehatan

PERAWATAN ORTODONTI

Admin dinkes | 09 Juli 2018 | 9272 kali

Sekarang ini pemakaian behel sedang tren. Tidak hanya orang-orang kalangan menengah ke atas yang menggunakannya kalangan bawah pun terlihat juga memakai behel. Tetapi sebelumnya kita semua perlu mengetahui apakah sebenarnya kegunaan pemakaian behel tersebut ? Pemakaian behel merupakan pemakaian alat ortodonti yaitu bracket. Pada dasarnya pemakaian braket bertujuan untuk melakukan perawatan ortodonti. Pemakaian braket juga di sertai pemakaian alat-alat ortodonti lainnya yang yang disebut Fixed Appliance.

Perawatan ortodonti adalah perawatan terhadap maloklusi seperti gigi jarang, gigi berjejal, gigi yang maju. Keadaan tersebut mempengaruhi fungsi dan estetis wajah sehingga menjadi kurang menarik dan mengurangi kepercayaan diri seseorang. Dengan perawatan ortodonti, maloklusi dapat terkoreksi menjadi baik sehingga meningkatkan fungsi dan estetis wajah.  

Perawatan ortodonti dilakukan setelah melalui berbagai analisa seperti analisa model, cetak gigi sefalometri, panoramik dan fotografi. Analisa tersebut dilakukan untuk menentukan rencana perawatan ortodonti yang akan dilakukan, jenis piranti ortodonti yang digunakan dan biaya yang dikeluarkan. Hasil analisa tersebut akan di sampaikan kepada pasien agar diperoleh kesamaan persepsi terhadap perawatan ortodonti yang akan dilakukan. Setelah ada kesepakatan dan persetujuan dari pasien barulah perawatan ortodonti di mulai. 

Akibat yang di timbulkan bila maloklusi tidak di koreksi

Maloklusi seperti gigi jarang, gigi berjejal apabila tidak dikoreksi akan menimbulkan efek yang lebih luas. Gigi jarang mengakibatkan pengucapkan fonetik yang tidak sempurna, seperti pengucapan huruf "s" yang berdesis dan huruf-huruf lainnya menjadi tidak jelas . Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang membutuhkan pengucapan yang baik. Dari segi estetis juga kurang enak dilihat.

Pada gigi berjejal akan menyebabkan kesulitan dalam menyikat gigi. Kotoran / sisa makanan tidak dapat dibersihkan secara maksimal dan menyisakan sisa makanan di sela-sela gigi yang berjejal.  Sisa makanan tersebut makin lama akan menumpuk dan menimbulkan karang gigi, serta dapat menyebabkan timbulnya penyakit gigi (karies) dan penyakit gusi (gingivitis). Dari segi estetis gigi terlihar tidak rapi dan kotor.

Saat berfungsi, gigi berjejal juga akan mengakibatkan traumatik oklusi. Keadaan ini menyebabkan pasien akan mencari oklusi baru yang dirasa nyaman olehnya. Oklusi baru tersebut akan memaksa rahang bawah bergerak tidak sebagaimana mestinya pada waktu berfungsi. Gerakan tersebut akan membawa rahang bawah meluncur (drift) ke arah yang salah. Keadaan ini akan terjadi berulang-ulang sehingga mengakibatkan gangguan pada sendi rahang (temporomandibular joint disorder). Gangguan tersebut dapat berupa rasa sakit pada waktu berfungsi, bunyi (cliking) pada waktu pengunyahan bahkan waktu berbicara. Bahkan dapat menimbulkan sakit kepala yang berkepanjangan.

Selain maloklusi yang disebabkan oleh anomali susunan gigi, maloklusi karena trauma dan genetik juga dapat dikoreksi dengan perawatan ortodonti. Trauma, misalnya karena kecelakaan, akibat adanya fraktur rahang terjadi maloklusi. Setelah dilakukan reposisi rahang, maloklusi tidak serta merta hilang sehingga pasien mengalami kesulitan dalam me-oklusikan gigi nya dan kesulitan dalam mengunyah makanan. Dengan perawatan ortodonti oklusi pasien tersebut dapat dikoreksi dan pengunyahan dapat  berfungsi dengan baik.

Perawatan ortodonti juga dapat merawat maloklusi yang disebabkan faktor bawaan (genetik). Misalnya orang tua yang berwajah sangat cembung dengan rahang yang maju (dalam ortodonti disebut dengan anomali Klas II), atau yang berwajah cekung dengan rahang bawah yang maju (dalam otodonti disebut Klas III). Untuk menghindari anak-anaknya mewarisi bakat / genetik orang tuanya dapat dilakukan perawatan ortodonti. Perawatan ortodonti ini dapat dilakukan apabila anak-anak masih dalam masa tumbuh kembang, dengan perawatan ortodonti kelainan pertumbuhan rahang akan dimodifikasi sehingga rahang tumbuh ke arah yang normal. Alat ortodonti yang  digunakan disebut dengan Myofunctional Appliance. sesuai namanya alat tersebut bekerja  melalui kekuatan otot-otot di rongga mulut kemudian diteruskan ke rahang dan gigi.  Alat ini tidak sama bentuk dan tampilan dengan bracket atau orang awam mengenalnya dengan behel.

 

Adapun yang ahli dalam melakukan perawatan ortodonti tentunya  dokter gigi spesialis ortodonti atau ortodontis.  Untuk mengetahui perawatan ortodonti yang tepat, baik waktu kapan perawatan ortodonti dimulai dan  jenis alat ortodonti  apa yang digunakan, hendaknya  segera dikonsultasikan  pada dokter gigi spesialis ortodonti di poli gigi dan mulut RSUP H Adam Malik.