Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), dalam sambutannya pada kegiatan peringatan Asean Dengue Day ke-7 tahun 2017 di SDN Baru 07 Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengajak enam orang siswa SD untuk berdialog mengenai nyamuk. Pada kesempatan tersebut, Menkes mengingatkan bahwa nyamuk merupakan binatang kecil namun memiliki potensi untuk menyebarkan penyakit, salah satunya nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus Dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
''Nyamuk itu kecil, mengisap darah juga hanya sedikit, tapi saat mengisap itulah virus masuk ke dalam tubuh dan bisa membuat kita menjadi demam'', tutur Menkes, Selasa pagi (2/2).
Selain itu, karena nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang jernih dan tergenang, karena itu, kita harus berusaha keras agar jangan sampai ada air yang tergenang di lingkungan tempat tinggal kita.
''Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita, baik itu di lingkungan sekitar rumah maupun sekolah'', imbau Menkes.
Demam Berdarah Dengue bisa dicegah, meski belum bisa sepenuhnya diberantas. Hingga saat ini, prioritas pemerintah dalam pencegahan DBD masih penguatan upaya pengendalian vektor melalui peran serta masyarakat.
Menkes mengharapkan tiap-tiap keluarga memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab menjaga lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, serta melindungi anggota keluarganya dari sumber-sumber penularan penyakit DBD. Diantaranya dengan cara melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yakni 3 M Plus secara rutin dan terus-menerus
PSN 3M Plus
Program PSN 3MPlus, yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Ditambah dengan bentuk kegiatan pencegahan lain, seperti: Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; Menggunakan kelambu saat tidur; Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; Menggunakan Lavitrap, serta Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Disamping tatanan rumah tangga, dalam upaya menurunkan angka kesakitan DBD, PSN 3M Plus sebaiknya dilakukan juga di tatanan masyarakat lainnya seperti perkantoran, sekolah, tempat ibadah, tempat wisata, pelabuhan dan bandar udara serta tempat-tempat umum lainnya.
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Keberhasilan pencegahan DBD sangat ditentukan oleh dukungan seluruh masyarakat. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, masyarakat diimbau untuk bersama-sama mensukseskan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik atau juru pemantau jentik.
Gerakan ini merupakan strategi peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah dan penyakit arbovirosis lainnya melalui metode pendekatan keluarga.