Sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes) teladan tentu akan menjadi contoh teladan ataurole model dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, para Nakes harus mampu melakukan advokasi dan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer terutama melalui kegiatan promotif preventif.
Demikian sambutan Menkes yang dibacakan oleh Sesjen Kemenkes dr. untung Suseno, M.Kes pada acara penutupan kegiatan Pemberian Penghargaan Tenaga Kesehatan (nakes) Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional Tahun 2016 di Jakarta, Jumat (19/8). Hadir dalam acara ini para tenaga kesehatan teladan yang telah menerima penghargaan, Pejabat Eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemenkes, Pejabat Eselon 1 dari Kemenko PMK, Perwakilan BPOM, dan Perwakilan BKKBN.
Acara hari ini merupakan penutupan dari kegiatan yang telah berlangsung selama 8 hari yang diikuti oleh para peserta Nakes. Pada hari terakhir ini para Nakes menampilkan pentas budaya berupa tarian daerah, selain itu dilakukan pemberian penghargaan kepada para peserta Nakes teladan. Diharapkan melalui rangkaian acara yang telah dilakukan, para peserta memperoleh pembekalan tentang berbagai kebijakan yang terkait dengan kesehatan, juga mendapatkan pencerahan untuk motivasi diri, penyegaran, dan rekreasi sehingga dapat menambah semangat para peserta setelah kembali ke daerah masing-masing.
Menurut Menkes, Nakes teladan yang hadir pada saat ini adalah tenaga kesehatan dengan kualifikasi terbaik dari seluruh tenaga kesehatan yang mengabdi di fasilitas pelayanan kesehatan primer di seluruh Indonesia.
Saudara-saudara telah terpilih karena memenuhi kriteria antara sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat, dan sebagai tenaga kesehatan professional, ujar Menkes.
Menkes juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kreativitas dan terobosan yang dilakukan para Nakes untuk mengatasi permasalahan kesehatan dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
Untuk itu Menkes mengharapkan para Nakes teladan yang telah mendapatkan penghargaan pada tahun ini untuk mempertahankan prestasi, dan berperan sebagai duta Kementerian Kesehatan dalam menyampaikan berbagai kebijakan penting Kementerian Kesehatan di daerah.
Janganlah berhenti berinovasi, teruslah mengembangkan diri, dan membangun jaringan dengan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan demi terlaksananya pembangunan kesehatan di wilayah Saudara, pesan Menkes.
Tentang Pemberian Penghargaan Kepada Tenaga Kesehatan Teladan
Sejak tanggal 14 Agustus 2016 seluruh Nakes teladan telah mengikuti rangkaian kegiatan meliputi: Kegiatan yang telah diikuti antara lain: Ramah tamah dengan ibu Menteri Kesehatan RI; Mendengarkan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR; Mendengarkan pemaparan program-program Kementerian Kesehatan oleh para eselon I dan mengunjungi langsung Unit Layanan Terpadu, Pojok Info, Layanan Halo Kemkes, dan call center 119; Mengikuti renungan suci di TMP Kalibata bersama Presiden dan Menteri Kabinet Kerja; Sebanyak 15 orang mengikuti upacara bendera tanggal 17 Agustus di Istana Negara; Sebanyak 15 orang menghadiri acara ramah tamah dengan Presiden RI di Istana Negara. Kegiatan selanjutnya adalah mengikuti pembekalan oleh motivator untuk meningkatkan kemampuan meraih kunci sukses berkinerja dan kiat mengimplementasikan predikat teladan.
Tahun ini, sebanyak 216 orang Tenaga kesehatan teladan berasal dari 34 provinsi dan terdiri dari 9 kategori Tenaga Kesehatan yaitu 27 dokter, 21 dokter gigi, 29 perawat, 28 bidan, 25 tenaga kesehatan masyarakat, 33 Tenaga Gizi (Nutrisionis/Dietetik), 18 tenaga kesehatan lingkungan, 16 ahli tekhnologi laboratorium medis, dan 19 tenaga kefarmasian.
Nakes teladan telah menyusun makalah inovasi dan oleh panitia ditetapkan 27 makalah terpilih yang selanjutnya dipresentasikan di depan dewan juri yang dinilai pula oleh seluruh peserta Nakes teladan. Banyak hal inovatif yang telah dilaksanakan oleh para teladan ini diantaranya Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai alat penjernih air dan penurunan kadar besi serta Deteksi obat kadaluwarsa melalui kantong dan stiker kadaluwarsa; Pemanfaatan obat tradisional.