Oleh : dr Putu Karnasih ( Kepala Puskesmas Sawan I)
Baru-baru ini, masyarakat Bali dihebohkan oleh ditemukannya kasus meningitis suis pada warga di Bali. Sampai beberapa saat lalu, sudah tercatat 42 kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS) atau meningitis babi di kabupaten Badung saja.
Apa yang dimaksud dengan meningitis suis?
Meningitis suis adalah peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang yang diakibatkan oleh infeksi dari bakteri Streptococcus Suis. Bakteri ini adalah bakteri yang dapat ditularkan ke manusia melalu babi (zoonosis) melalui konsumsi daging babi yang dimasak kurang matang maupun dalam proses pemeliharaan babi tersebut.
Mengenal Meningitis Suis
Penyakit meningitis suis pertama kali dilaporkan ditemukan di negara Denmark pada tahun 1968 pada seorang lelaki. Sejak saat itu ditemukan banyak kasus serupa dilaporkan di berbagai negara, terutama negara-negara Asia, khususnya Asia Tenggara. Di Vietnam, bakteri ini merupakan penyebab terbanyak terjadinya meningitis bakterial. Angka kejadian penyakit ini berbeda pada negara-negara Barat dan Asia, dikarenakan telah ditemukannya beberapa perbedaan tradisi dan cara mengonsumsi makanan tertentu (seperti memakan darah babi atau memasak setengah matang organ dan daging babi) yang akan berakibat pada perbedaan risiko timbulnya penyakit ini.
Penularan bakteri ini dapat terjadi melalui kontak langsung antara manusia dengan babi yang terinfeksi, maupun melalui konsumsi daging babi yang tidak matang sempurna. Luka kecil pada bagian tubuh saat melakukan penanganan terhadap babi yang menderita infeksi streptococcus suis dapat menyebabkan penularan ke manusia trsebut.
Bakteri streptococcus suis ini sebenarnya tidak hanya dapat menimbulkan meningitis pada manusia, tapi juga dikaitkan dengan beberapa keadaan lain seperti arthritis (radang sendi), pneumonia (infeksi paru), dan endokarditis (infeksi pada jantung).
Apa yang dimaksud dengan meningitis suis?
Meningitis suis adalah peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang yang diakibatkan oleh infeksi dari bakteri Streptococcus Suis. Bakteri ini adalah bakteri yang dapat ditularkan ke manusia melalu babi (zoonosis) melalui konsumsi daging babi yang dimasak kurang matang maupun dalam proses pemeliharaan babi tersebut.
Apa gejala yang ditimbulkan?
Gejala klinis yang ditimbulkan apabila seseorang terinfeksi oleh bakteri Streptococcus Suis bisa bermacam-macam. Meningitis merupakan keadaan terbanyak yang ditemukan, diikuti oleh sepsis dan arthritis. Hal ini juga dapat mengakibatkan syok akibat infeksi berat baik oada manusia maupun pada babi tersebut.
Pada pasien yang dicurigai menderita meningitis suis, gejala yang timbul berupa demam disertai dengan sakit kepala dan kaku kuduk. Demam akan terjdi apabila terdapat infeksi pada tubuh, baik karena bakteri, jamur, mapun virus. Yang akan membedakan penyebab demam pada manusia adalah waktu dan bagaimana pola demamnya, sehingga diperlukan pengamatan terhadap kondisi pasien apabila sudah mulai merasakan gejala demam. Sedangkan sakit kepala dan kaku kuduk adalah keadaan yang terjadi akibat terdapat rangsangan pada selaput otak, hal yang terjadi apabila infeksi bakteri sudah dapat menembus selaput tersebut.
Apabila ditemukan ketiga gejala ini dan memiliki riwayat kontak langsung ataupun mengonsumsi babi, ada baiknya segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat.
Penegakan diagnosis pada pasien yang dicurigai menderita meningitis suis tidak cukup hanya dengan gejala yang terlihat pada pasien. Perlu pembuktian untuk menentukan infeksi pada pasien tersebut, karena itu akan diperlukan pemeriksaan darah untuk melihat tanda infeksinya serta pemeriksaan cairan otak untuk melihat tanda kehadiran bakteri pada cairan otak pasien tersebut.
Bagaimana penanganan terhadap infeksi Streptococcus suis?
Penanganan pada infeksi akibat bakteri ini sama dengan penanganan akibat infeksi bakteri pada umumnya. Penggunaan antibiotik dengan dosis dan cara permberian yang tetap dapat membantu menyembuhkan penyakit ini. Obat-obatan lain yang dapat digunakan juga tergantung pada gejala apa yang ditimbulkan. Jadi, akan dilakukan pengobatan untuk menghilangkan penyebab infeksinya, juga untuk mengurangi gejala penyakit yang ditimbulkan.
Pencegahan
Infeksi oleh Streptococcus Suis ini adalah hal yang sebenarnya dapat dihindari. Bakteri ini akan mati pada suhu 560 C, sehingga Masyarakat hanya perlu memasak daging babi sampai suhu tersebut dan menghindari memakan bagian dari babi tersebut dalam keadaan mentah ataupun setengah matang. Selain itu, bagi para peternak babi ataupun penjual daging babi, disarankan untuk melindungi tubuh sendiri seperti dengan penggunaan sarung tangan dan lainnya untuk menghindari kontak langsung apabila ditemukan babi yang dicurigai terinfeksi.