DIET PENDERITA HIPERTENSI
Admin dinkes | 31 Juli 2018 | 39940 kali
Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang - kurangnya tiga bacaan tekanan darah melebihi 140/90 mmHg pada saat istirahat di perkirakan mempunyai tekanan darah tinggi.
GEJALA HIPERTENSI
- Sakit Kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak Napas
- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak , mata , jantung , dan ginjal
PENYEBAB HIPERTENSI
- Keturunan,Faktor yang tidak bisa dikendalikan.
- Usia,Penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun akan meningkat.
- Garam
- Kolesterol,Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akan mengakibatkan tekanan darah meningkat.
- Obesitas,Seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
- Stres,Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi tinggi.
- Rokok
- Kafein
- Alkohol
- Olahraga
DIET HIPERTENSI
Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Syarat diet
- Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
- Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.
- Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau hipertensi.
MACAM DIET RENDAH GARAM
- Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
- Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
- Diet Rendah Garam III ( 1000-1200 mg Na)
MAKANAN YANG DIANJURKAN
- Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun, roti.
- Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir sehari.
- Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
- Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
- Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
- Teh dan kopi.
- Bumbu kering yang tidak mengandung garam.
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
- Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking powder dan soda.
- Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
- Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.
- Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya, seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
- Margarin dan mentega biasa.
- Minuman ringan.
- Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, maggi, tomat ketchup, petis, dan tauco.