Rabies adalah penyakit paling mematikan di dunia dengan tingkat kematian 99,9 persen setelah gejala klinis muncul,'' terang Kasubdit Zoonosis Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes. Rabies menyerang sistem saraf pada manusia dan hewan berdarah panas (anjing, kucing, kera) yang disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui air liur hewan penderita rabies melalui gigitan atau luka terbuka.
Penularan Rabies
Virus Rabies dapat
ditularkan melalui gigitan hewan, jilatan pada kulit yang lecet, cakaran maupun
selaput lendir. Setelah terjadinya penularan, masa inkubasi / selang waktu hingga
munculnya gejala sangatlah bervariasi mulai dari 7 hari hingga beberapa tahun
tergantung jumlah virus yang masuk, lokasi gigitan dan luasnya kerusakan
jaringan pada tempat gigitan.
Lamanya tanda dan gejala
tertularnya virus rabies sejak terjadinya gigitan hewan menyebabkan kesulitan
dalam mendiagnosa. Adapun tanda dan gejala yang dapat muncul seperti :
Selain keluhan di atas, ada beberapa gejala lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti kram otot, sesak napas, dan halusinasi. Gejala lanjutan tersebut menjadi tanda bahwa kondisi pasien makin memburuk.
Pencegahan Rabies
Penularan virus rabies dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya seperti tidak membiarkan adanya hewan liar tanpa pengawan pemilik dan melakukan vaksinasi secara berkala pada hewan peliharaan.
Stop Rabies dengan Cek Kesehatan Hewan Peliharaan
Anda Secara Rutin!!!