B |
erdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat sekitar 1,7 juta anak di Indonesia yang masih belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi Covid-19. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi COVID-19. Berdasarkan hal tersebut kemudian dalam mengejar cakupan imunisasi, pemerintah akan menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Pemberian imunisasi pada
anak terbukti dapat memberikan perlindungan dari berbagai penyakit melalui
vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio. Anak dengan status
imunisasi dasar lengkap terbukti akan lebih sehat dan produktif. Selain itu,
manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang
ditimbulkan di masa depan. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAN) akan diselenggarakan
selama 2 Tahap yaitu Tahap 1 pada Bulan Mei Tahun 2022 untuk daerah Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Kemudian Tahap 2 pada Bulan Agustus
Tahun 2022 untuk daerah Jawa dan Bali. Pemerintah berharap pada saat
pelaksanaan BIAN ini, setiap orang tua mengajak anak-anaknya ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk memeriksakan status imunisasi
anak dan segera mendapatkan imunisasi rutin.
Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.
“Mari Kita
Sukseskan Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional”
sumber : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/