Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar. MTBS mencakup upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi teliga, infeksi HIV, malnutrisi serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vitamin K, vitamin A dan konseling pemberian ASI atau makanan. MTBS digunakan sebagai standar pelayanan bayi dan balita sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga keperawatan (bidan dan perawat) khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Manajemen Terpadu Balita Sakit, adalah pendekatan yang mampu mengintegrasi dan memadukan penanganan berbagai masalah diatas. Penerapan MTBS dengan baik dapat meningkat kan upaya penemuan kasus secara dini, memperbaiki manajemen penanganan dan pengobatan, promosi serta peningkatan pengetahuan bagi ibu-ibu dalam merawat anaknya dirumah serta upaya mengoptimalkan sistim rujukan dari masyarakat ke fasilitas pelayanan primer dan rumah sakit sebagai pusat rujukan.
Sebagai bentuk komitmen pembangunan kesehatan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat melaksanakan Workshop Manajemen Terpadu Balita Sehat yang dilaksanan pada Jumat (12/09) bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Acara yang dibuka oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dihadiri oleh Pelaksana MTBS dengan kriteris dokter umum, perawat atau bidan yang merupakan perwakilan dari seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Buleleng. Adapun pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan proses manajemen kasus kepada perawat, bidan, dokter dan tenaga kesehatan lain yang menangani balita sakit dan bayi di fasilitas pelayanan kesehatan dasar seperti puskesmas, puskesmas pembantu, pondok bersalin, klinik, balai pengobatan maupun melalui kunjungan rumah. Diharapkan dengan adanya workshop ini dapat meningkatkan kemampuan nakes dalam menjalankan tata laksana bayi dan balita sakit yang data berobat ke fasilitas kesehatan.