Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek, jauh dari rata-rata anak lain di usia sepantaran. Tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak berusia dua tahun. Dalam rangka pelaksanaan Program Intervensi Stunting di Kabuapten Buleleng, Dinas Kesehatan Kab. Buleleng melaksanakan Sosialisasi yang dilaksanakan pada Rabu (12/06/2019) bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kab. Buleleng. Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Dnas Kesehatan Kab. Buleleng diwakili Kabid Kesehatan Masyarakat Gede Suratanaya,SKM.MAP yang arahannya menyampaikan, upaya penanganan Stunting Pemkab Buleleng telah menyusun rencana intervensi secara holistik yang melibatkan seluruh program dinas terkait untuk berkolaborasi, sehingga semua harus bergerak sesuai tupoksi masing-masing.
Acara dihadiri oleh 30 undangan yang terdiri dari lintas sektor dan lintas program terkait intervensi stunting antara lain Bappeda Litbang, Dinas PUPR, Dinas PMD, Dinas Perkimta, Dinas Kominfo dan Persandian, Koordinator Pamsimas, Camat dan Kepala Desa yang menjadi lokus stunting, serta Sanitarian Puskesmas yang mewilayahi. Dalam sosialisasi ini juga disampaikan peranan dari masing – masing SKPD terkait. Adapun salah satu upaya intervensi stunting yang akan dilakukan adalah melakukan intervensi gizi spesifik, seperti pemberian tablet tambah darah, suplemen gizi makro dan mikro, serta intervensi gizi sensitif seperti melakukan pemantauan tumbuh kembang anak, penyediaan air bersih, pendidikan gizi dan imunisasi.