(0362) 21789
dinkes@bulelengkab.go.id
Dinas Kesehatan

Workshop Integrasi Penanganan HIV, TBC, dan Malaria di Bali: Kolaborasi Kunci Capai Eliminasi 2030!

Admin dinkes | 16 Mei 2025 | 166 kali

Jumat (16/5), Plt. Kadinkes  Nyoman Budiastawan hadir langsung dalam pembukaan kegiatan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) menggelar Technical Workshop Petunjuk Teknis Integrasi (PTI) AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di Four Star by Trans Hotel, Denpasar.  Kegiatan berlangsung selama tiga hari 15–17 Mei 2025 dengan sesi paralel untuk pembahasan teknis dan kebijakan. Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana kebijakan penanganan ATM terintegrasi dalam perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten/kota se-Bali, termasuk upaya mencapai target eliminasi 2030.   

Workshop ini membahas implementasi kebijakan nasional ATM, review dokumen perencanaan daerah (RPJMD, RKPD, Renja), serta penguatan kolaborasi antarpemangku kepentingan. Peserta juga dilatih menginput data anggaran ATM secara akurat ke sistem perencanaan daerah. Sebanyak 105 peserta hadir, termasuk Kepala Dinas Kesehatan dan Bappeda se-Bali, Perwakilan Kemenkes, Kemendagri, dan ADINKES pusat, Lembaga nonpemerintah seperti PPTI dan KPA, Narasumber dari akademisi (Universitas Udayana) dan dinas terkait. 

Kabupaten Buleleng menjadi salah satu contoh keberhasilan integrasi ATM sejak 2023, melibatkan Dinkes, Bappeda, Dinas Sosial, desa, serta NGO seperti Yayasan Mahaboga Marga.  Data menunjukkan, Bali mencatat 31.880 kasus HIV/AIDS (1987–2024) dan 5.435 kasus TBC pada 2024. Meski capaian API malaria rendah (0,02/1.000 penduduk), kasus impor masih mengancam. Integrasi perencanaan dinilai krusial untuk Memastikan alokasi anggaran tepat sasaran, Memperkuat kolaborasi antarsektor, Mendorong inovasi penanganan berbasis lokal. 

ADINKES mengedepankan pendekatan Review dokumen RKPD dan Renja sesuai PTI ATM, Sinkronisasi kebijakan, termasuk Permendagri No. 90/2019 tentang klasifikasi anggaran daerah, Peningkatan kapasitas petugas dalam penginputan data ATM. Peserta diharapkan membawa action plan untuk memutakhirkan dokumen perencanaan 2026, termasuk penyusunan indikator eliminasi ATM dalam Renstra 2025–2030. Workshop ini didanai Global Fund sebagai bagian dari proyek Resilient and Sustainable System for Health (RSSH).  Dengan semangat "Kolaborasi untuk Bali Bebas ATM 2030", ADINKES optimis target eliminasi dapat tercapai melalui sinergi yang berkelanjutan. 

Dalam kesempatan kali ini dilaksanakan juga Pelantikan Pengurus ADINKES Bali 2025-2030, Pelantikan ini menandai dimulainya kolaborasi strategis untuk penguatan sistem kesehatan di Bali, dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai Ketua Bidang Program.