Jumat (16/5), Plt. Kadinkes
Nyoman Budiastawan hadir langsung dalam
pembukaan kegiatan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES)
menggelar Technical Workshop Petunjuk Teknis Integrasi (PTI) AIDS,
Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di Four Star by Trans Hotel, Denpasar. Kegiatan berlangsung selama tiga hari 15–17
Mei 2025 dengan sesi paralel untuk pembahasan teknis dan kebijakan. Kegiatan
ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana kebijakan penanganan ATM terintegrasi
dalam perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten/kota se-Bali, termasuk upaya
mencapai target eliminasi 2030.
Workshop ini membahas
implementasi kebijakan nasional ATM, review dokumen perencanaan daerah (RPJMD,
RKPD, Renja), serta penguatan kolaborasi antarpemangku kepentingan. Peserta
juga dilatih menginput data anggaran ATM secara akurat ke sistem perencanaan daerah.
Sebanyak 105 peserta hadir, termasuk Kepala Dinas Kesehatan dan Bappeda se-Bali,
Perwakilan Kemenkes, Kemendagri, dan ADINKES pusat, Lembaga nonpemerintah
seperti PPTI dan KPA, Narasumber dari akademisi (Universitas Udayana) dan dinas
terkait.
Kabupaten Buleleng menjadi
salah satu contoh keberhasilan integrasi ATM sejak 2023, melibatkan Dinkes,
Bappeda, Dinas Sosial, desa, serta NGO seperti Yayasan Mahaboga Marga. Data menunjukkan, Bali mencatat 31.880 kasus
HIV/AIDS (1987–2024) dan 5.435 kasus TBC pada 2024. Meski capaian API malaria
rendah (0,02/1.000 penduduk), kasus impor masih mengancam. Integrasi
perencanaan dinilai krusial untuk Memastikan alokasi anggaran tepat sasaran, Memperkuat
kolaborasi antarsektor, Mendorong inovasi penanganan berbasis lokal.
ADINKES mengedepankan
pendekatan Review dokumen RKPD dan Renja sesuai PTI ATM, Sinkronisasi
kebijakan, termasuk Permendagri No. 90/2019 tentang klasifikasi anggaran daerah,
Peningkatan kapasitas petugas dalam penginputan data ATM. Peserta diharapkan
membawa action plan untuk memutakhirkan dokumen perencanaan 2026, termasuk
penyusunan indikator eliminasi ATM dalam Renstra 2025–2030. Workshop ini
didanai Global Fund sebagai bagian dari proyek Resilient and Sustainable
System for Health (RSSH). Dengan
semangat "Kolaborasi untuk Bali Bebas ATM 2030", ADINKES optimis
target eliminasi dapat tercapai melalui sinergi yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan kali ini
dilaksanakan juga Pelantikan Pengurus ADINKES Bali 2025-2030, Pelantikan ini
menandai dimulainya kolaborasi strategis untuk penguatan sistem kesehatan di
Bali, dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai Ketua
Bidang Program.