(0362) 21789
dinkes@bulelengkab.go.id
Dinas Kesehatan

Kunjungan Sekda Buleleng Pada Rapat Koordinasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng

Admin dinkes | 08 Februari 2023 | 181 kali

Rabu (08/02/2023) Sekda Buleleng (Drs.Gede Suyasa,M.Pd) menghadiri rapat koordinasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Bapak Sekda disambut langsung oleh Bapak Kadiskes Buleleng (dr.Sucipto,S.Ked.,M.A.P) sekaligus membuka rapat koordinasi ini.

 

Bapak Kadiskes memaparkan indikator kinerja utama, capaian vaksinasi booster, trend kasus Rabies, trend kasus DBD di Kabupaten Buleleng dan serapan anggaran tahun 2022. Selain itu, Bapak Sekda juga menambahkan pembahasan terkait kondisi Stunting saat ini di Buleleng. Stunting kini menjadi Program Prioritas Nasional sehingga Stunting menjadi salah satu fokus perhatian dari Pemerintah Daerah. Bapak Sekda kemudian menyarankan agar Dinas Kesehatan lebih memperhatikan pendamping surveyor pusat pada saat pelaksanaan SSGI (Survey Status Gizi Indonesia) kedepannya, sehingga data yang diberikan mempunyai bukti yang kuat dikarenakan angka Stunting nantinya berdasarkan hasil dari SSGI.

 

Pada forum ini, Bapak Kadiskes menyampaikan sampai dengan bulan Februari 2023, capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Buleleng untuk dosis I mencapai 83,84%, dosis II 73,85%, dosis III 49,31% dan dosis IV 2,23%. Capaian vaksinasi yang masih rendah terutama dosis III dikarenakan animo masyarakat untuk vaksinasi yang semakin berkurang dan banyak masyarakat Buleleng yang berada di luar Kabupaten. Melihat situasi ini, Bapak Sekda menghimbau kepada seluruh jajaran kesehatan untuk terus bersinergi dengan pihak Desa untuk mengajak masyarakat mendapatkan vaksinasi sehingga diharapkan capaian vaksinasi Covid-19 bisa mencapai sekitar 70% dari jumlah penduduk Buleleng.

 

Kasus kematian akibat Rabies di Kabupaten Buleleng sampai saat ini telah mencapai 13 kasus. Bapak Kadiskes menyampaikan “ Sebagai penanggulangan kasus Rabies di Kabupaten Buleleng, seluruh puskesmas telah dijadikan sebagai Rabies Centre dan juga terus menyiapkan stok vaksin. Dinas Kesehatan juga telah bersinergi dengan Dinas Pertanian, Dinas PMD dan Dinas Kebudayaan.” Kasus gigitan oleh hewan penular Rabies di tahun 2021 terdapat sebanyak 2.487 kasus gigitan kemudian meningkat pada tahun 2022 menjadi 8.016 kasus gigitan, dan pada awal tahun 2023 terdapat 566 kasus gigitan. “Kasus Rabies di Kabupaten Buleleng merupakan kasus yang paling tinggi di Provinsi Bali pada tahun 2022. Kasus Rabies diharapkan dapat diredam dengan membuat Perarem atau Perdes yang mengatur masyarakat setempat terkait Pencegahan Penularan Rabies, contohnya seperti di Desa Bengkala” ucap Bapak Sekda. Beliau juga berharap di Februari akhir agar semua daerah sudah memiliki Perarem atau Perdes dan untuk Dinas Kesehatan agar selalu mengontrol ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR).

 

Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Buleleng pada Februari tahun 2023 mencapai 120 kasus. Bapak Kadiskes menyampaikan nantinya Kabupaten Buleleng akan menjadi pilot project teknologi Wolbachia untuk penanggulangan Dengue yang digagas oleh World Mosquito Program (WMP) dan Pemprov Bali bekerjasama dengan Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation dan Komisi IX DPR RI. Pada kesempatan ini, Bapak Sekda berharap kepada Dinas Kesehatan untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang efektif dalam penanggulangan kasus DBD di Kabupaten Buleleng.

 

Terkait BPJS FKTP, sampai saat ini angka rujukan BPJS tertinggi ada di Rumah Sakit Swasta. Berdasarkan hal tersebut, demi menyelamatkan dana daerah, Bapak Sekda menghimbau kepada seluruh puskesmas untuk setiap pasien BPJS dari dana PBI Daerah agar dirujuk ke Rumah Sakit Pemerintah, baik itu RSUD Tangguwisia, RSUD Giri Emas dan RSUD Buleleng.

 

Turut hadir dalam pertemuan ini yaitu seluruh Kepala Bidang, Kasubag dan Koordinator Substansi jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Buleleng, Direktur RSUD Tangguwisia dan Direktur RSUD Giri Emas.


Salam SEHAT (Santun, Empati, Handal, Adil, Tanggungjawab)