Denpasar - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) akan segera pertegas larangan merokok di kawasan pura. Bahkan, pihak PHDI akan membuat peraturan yang tegas untuk merealisasikan peraturan tersebut, sehingga ditindaklanjuti oleh desa setempat. Pernyataan tersebut menjadi komitmen bersama dari hasil diskusi Lokakarya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pura yang melibatkan seluruh Ketua PHDI se-Bali, MMDP se-Bali, MUDP se-Bali, WHDI se-Bali, pamaksan/pangempon pura se-Bali dan bekerja sama dengan Kemenkes RI. Komitmen tersebut bertujuan untuk menjaga kesucian pura, melindungi para pengunjung pura dari asap rokok dan menciptakan lingkungan areal pura bebas asap rokok.
Ketua Badan Kesehatan PHDI Pusat drg. Nyoman Suartanu, M.AP mengatakan selain pura sebagai tempat suci untuk melakukan persembahyangan bagi umat Hindu, pura juga bisa dijadikan pilot project untuk menekan perilaku umat Hindu untuk berhenti merokok. Sebab, permasalahan untuk menghentikan secara perlahan perilaku merokok bagi umat di kawasan umum dan kawasan suci sudah menjadi tugas bersama. Bahkan, peraturan daerah sudah dibuat oleh pemerintah berupa KTR di tempat-tempat umum.
"Apa yang menjadi komitmen kita bersama pada hari ini akan kami tindak lajuti untuk menjadi motivasi dan tindak lanjut PHDI untuk membuat peraturan yang bisa dijadikan acuan untuk diterapkan di masing-masing pura," tandas drg. Nyoman Suartanu, M.AP., Selasa (27/9) kemarin, di Hotel Grand Inna Bali Beach.
I Made Jendri, SKM., M.Si. menambahkan, selain menekan perilaku merokok di kawasan pura, kebersihan pura bebas dari sampah sisa upakara juga menjadi PR bersama yang selama ini masih diabaikan. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan, baik pemerintah pusat, pemda maupun LSM berupa menyiapkan tong sampah sesuai dengan jenis sampah sisa upakara di pura. "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus dimulai dari diri sendiri dan ditularkan kepada orang lain. Karena kita berbicara di ranah kawasan suci pura, maka yang menjadi contoh adalah para pengelola pura, pandita/pinandita, umat Hindu dan pengunjung pura. Dan kami di PHDI, melalui inovasi dan komitmen bersama ini akan meningkatkan lagi sektor mana yang masih dianggap lemah peraturannya," imbuh Jendri.
Selain permasalahan di atas yang disoroti, berbusana yang rapi, bersih dan sopan, tidak meludah sembarangan di areal pura, mencegah hewan peliharaan berkeliaran di areal pura, menyiapkan air bersih untuk tirta, sarana upakara yang bersih dan segar, mencuci tangan dengan sabun, air bersih mengalir serta infrastruktur pendukung pura juga menjadi komitmen bersama dari peserta lokakarya Germas dan PHBS di pura untuk menciptakan dan meningkatkan gerakan masyarakat hidup sehat dan bersih dikawasan suci pura.
Download disini