(0362) 21789
dinkes@bulelengkab.go.id
Dinas Kesehatan

Gerakan Nasional Peduli & Cegah Kanker Serviks, Pemberian Vaksin HPV dilaksanakan di Kabupaten Buleleng

Admin dinkes | 02 Januari 2015 | 1743 kali

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus Human papilloma Virus (HPV) terdiagnosis di dunia sebagai penyebab terjadinya kanker dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks.

Untuk menanggapi permasalahan tersebut telah diselenggarakan pemberian Vaksin HPV dalam rangka Pencegahan Kanker Serviks di Kabupaten Buleleng. Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng bekerja sama dengan berbagai pihak (diantaranya PKK Kab. Buleleng, YKI Cab. Buleleng,     Dinas Pendidikan Kab. Buleleng, Tim PKTP, beserta Instansi terkait) sehingga kegiatan tersebut dapat dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2014, bertempat di Rumah Jabatan Bupati Buleleng. Adapun sasaran dari kegiatan tersebut adalah Siswi SMP Negeri 5 Singaraja dan Siswi SMP lainnya yang berprestasi dan kurang mampu dengan total peserta sejumlah 96 orang.

Pemberian vaksin tersebut dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu pada hari pertama mendapatkan vaksin (30 Desember 2014), bulan ke dua dan bulan ke enam setelah pemberian vaksin pertama. Pada vaksinasi kali pertama ini dilakukan pengarahan maupun penyuluhan kepada para peserta dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian vaksin HPV pada lengan kiri Siswa secara Sub Kutan. Setelah vaksinasi dilakukan, siswi diharapkan istirahat ± 15 menit untuk meyakinkan bahwa siswi yang diberikan vaksin HPV tidak mengalami kelainan akibat reaksi tubuhnya terhadap vaksin tersebut.

Vaksin ini sangat aman dan nyaris tanpa efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi adalah kemerahan dan sedikit nyeri di sekitar bekas suntikan. Kadang terjadi demam ringan seperti pada saat kita flu. Obat-obatan anti nyeri atau demam, dapat dengan mudah mengatasi jika terjadi gejala-gejala tersebut. Tiga kali suntikan HPV yang diberikan dalam jangka 6 bulan, akan memberikan proteksi terhadap infeksi HPV tipe 16 dan 18 selama 5 tahun. Manfaat vaksin HPV ini tidak sama pada tiap-tiap orang, tergantung dari seberapa besar paparan dari HPV yang telah terjadi. Bagi yang belum pernah terpapar HPV, vaksin ini akan memberikan 100% proteksi terhadap infeksi HPV 16 dan 18. Vaksinasi HPV mengurangi risiko terkena kanker serviks 70-80%, sehingga paptest rutin pasca vaksinasi HPV tetap dianjurkan.