Selasa (16/1/2023), Kepala Bidang P2P
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng (Gede Artamawan.SKM.MAP) menjadi narasumber
dalam dialog interaktif OBRAS Radio Nuansa Giri FM terkait topik waspada DBD di
musim penghujan.
Kini sebagian besar Kabupaten/Kota di
Bali sudah memasuki musim penghujan. Salah satu penyakit yang muncul saat
musim hujan yaitu Demam berdarah. Hal ini karena pada musim tersebut, nyamuk
Aedes aegypti lebih banyak berkembang biak. Pada tahun 2023, dari 829
kasus DBD yang ditangani di Buleleng, semua pasien dinyatakan sembuh.
Kepala Bidang P2P menyampaikan
bahwa dalam menangani kasus ini, jumantik yang memainkan peran kunci
dalam keberhasilan pengendalian DBD. Upaya pencegahan semakin
dimaksimalkan melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik yang mendorong setiap keluarga
untuk mencegah keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dari lingkungan mereka
sendiri. Peran jumantik tidak hanya terbatas di rumah-rumah masyarakat, tetapi
juga diperluas ke perkantoran dan fasilitas umum. “Kami ingin memantau jentik
nyamuk di seluruh Kabupaten Buleleng untuk menciptakan lingkungan bebas DBD”,
imbuhnya.
Tindakan preventif juga ditekankan melalui kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pendekatan 3M plus. Pendekatan ini
melibatkan menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang
barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan ini
dilaksanakan secara rutin setiap seminggu sekali.