Sudah beberapa hari ini Ima gelisah, rewel dan tidak dapat tidur nyenyak karena batuk yang dialaminya. Batuk ini disertai dahak berupa lendir kuning kehijauan. Secara fisik terlihat, bibir, ujung jari tangan dan jari kaki bocah umur 6 tahun ini pucat. Nafas pun terdengar cukup cepat bahkan tak jarang mengalami kesulitan bernafas yang ditandai dengan kuping hidung anak terbuka melebar saat bernafas. Dinding dada diantara iga, diatas dan dibawah tulang dada tampak tertarik ke dalam dan terdengar bunyi saat mengeluarkan nafas. Sang ibu yang ikut panik melihat kondisi anaknya kemudian membawa anaknya ke dokter. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa Ima menderita pneumonia.
Dalam leflet edukasi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS dijelaskan, pneumonia adalah infeksi pada paru-paru. Seringkali pneumonia dimulai dengan terjadinya infeksi saluran nafas atas (hidung dan tenggorokan). Penyakit ini menyebabkan anak sulit bernafas. Mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit dapat menjadi penyebab terjadinya pneumonia. Tak hanya itu, pneumonia juga dapat disebabkan oleh benda-benda asing seperti makanan atau isi cairan lambung yang tersedak ke dalam paru-paru.
Untuk pasien pneumonia berat harus dirawat inap karena pasien pneumonia berat biasanya mengalami kondisi kesulitan nafas, dehidrasi dan demam yang tinggi serta membutuhkan oksigen dan pemberian obat suntik.
Untuk pengobatan pneumonia anak, obat antibiotika akan diberikan. Obat penurun panas dan anti nyeri seperti ibuprofen atau acetaminofen diberikan bila diperlukan. Selain itu, obat pengencer dahak juga diberikan. Bila tingkat oksigen dalam darah pasien menurun, maka oksigen akan diberikan.
Bentuk tindakan fisioterapi untuk pasien pneumonia yaitu petugas akan menepuk-nepuk dada dan punggung anak untuk membantu mengeluarkan lendir dari saluran nafas anak. Setelah tindakan ini anak akan batuk atau bila anak tidak dapat batuk maka akan dilakukan sunction. Sunction adalah tindakan dimana petugas akan memasukkan slang kecil pada mulut dan hidung anak dan menghisap lendir yang bisa untuk memudahkan anak bernafas.